skip to main |
skip to sidebar
“Mau om, tapi ngecretnya didalem ya”,
jawabnya. “Kok tadi kamu diem aja Nes”, kataku lagi. “Bingung om, tapi nikmat”,
jawabnya sambil tersenyum. “Engh…” Ines menggeliatkan badannya. Aku segera
mengelap kontol dengan tissue yang ada di atas meja, dan memakai celana pendek.
beberapa lembar tissue kuambil untuk mengelap pejuku yang berleleran di rahang,
leher, dan toket Ines. Ada yang tidak dapat dilap, yakni cairan pejuku yang
sudah terlajur jatuh di rambut kepalanya. “Mo kemana om”, tanyanya. “Mo ambil
minum dulu”, jawabku. “Kok celananya dipake, katanya mau ronde kedua”, katanya.
Rupanya Ines sudah pengen aku menggelutinya sekali lagi.