GAIRAH LIAR WANITA
Jam weker
dimeja kamarku berdering pada jam 09.00 pagi, memang aku mensetting pada jam
itu, karena tadi sampai terdengar adzan subuh aku masih belum bisa memejamkan
mata untuk tidur. Aku menggeliatkan tubuhku terdengar kerotokan pada
pinggangku, dengan malas aku bangkit dari tempat tidur… ups.. aku lupa kalo aku
tadi tidur dengan tubuh telanjang bulat… kulihat tubuhku dari pantulan cermin
besar.. mmm… dalam usia hampir kepala 4, kulihat tubuhku masih bagus dilihat…
buah dadaku yang berukuran bra 36 B masih cukup kenyal, pinggangku masih
ramping tak berlemak, pinggul dan pantatku kata mas Seno, almarhum suamiku
adalah bagian yang terindah dari tubuhku, sangat seksi dan serasi dengan
sepasang kakiku yang panjang… wajahku…? kata mas Seno lagi, katanya wajahku
lebih pantas dibilang seksi daripada cantik… entahlah penilaian lelaki memang
susah dijabarkan oleh perempuan….Sssssshhh… ooohhh… gila, lagi-lagi gairah
birahiku meletup dengan tiba-tiba… di depan cermin besar itu aku meremasi buah
dada montokku sendiri yang kian mengencang… ammpuuuun… sudah 2 hari 2 malam ini
aku sangat menderita karena birahi gila ini… entah berapa belas kali selama 2
hari 2 malam ini aku bermasturbasi…sampe tubuhku benar-benar loyo.
Bahkan
pada hari pertama aku sempat melakukan masturbasi di belakang kemudi mobil di
tengah keramaian jalan tol, saking ngga ketahan… Semalam, dengan diiringi
adegan-adegan syur film bokep koleksi almarhum mas Seno… aku melampiaskan
hasrat birahiku secara swalayan, mungkin lebih dari 10 kali sampai pagi
menjelang…Maka betapa jengkelku, sekarang belum setengah jam mataku terbuka,
gelegak birahi itu meletup lagi… kali ini aku melawan, aku masuk kamar mandi,
kuguyur tubuhku dengan shower air dingin… agak menggigil juga tubuhku…. Aku
memang wanita berlibido tinggi. Sejak ABG aku sudah kenal masturbasi… menjelang
lulus SMU aku mengenal persetubuhan dan berlanjut menjadi doyan disetubuhi…
Masa kuliahku adalah masa euphoria sex, karena aku kuliah di Bandung sementara
orang tuaku di Jakarta… pada awal masa kuliahku, aku pantas dijuluki Pemburu
Seks… beberapa kali aku diusir dari tempat kost yg berbeda, dengan sebab yg
hampir sama… yang aku ingat, sore pulang kuliah diantar teman kuliahku, aku
lupa namanya… pokoknya keturunan Arab… aku lupa bagaimana awal mulanya, aku
bisa nyepong kemaluan Arab ganteng itu di dalam kamarku dalam keadaan pintu
ngga terkunci dan Ipah pembantu ibu kost yg nyinyir itu nyelonong masuk kamarku
utk menaruh pakaianku yg habis diseterikanya… aku tengah terkagum-kagum dengan
volume batang kemaluan Arab ganteng yang lebih besar dari lenganku dan minta
ampun panjangnya.
Malam itu
juga aku disidang dan harus keluar dari rumah kost itu. Tapi buatku ga ada
masalah karena malam itu si Arab ganteng memberikan tumpangan sementara di
rumah kontrakannya… tentu saja gairah birahiku yang binal dimanjakan oleh Arab
ganteng itu… sepanjang hari… bahkan sampai beberapa hari aku tinggal di rumah
kontrakan si Arab ganteng yang berantakan… Kejadian yg lain pernah juga tengah
malam, lagi seru-serunya ML sama cowok baruku… tiba-tiba pintu didobrak petugas
ronda yg rupanya sudah lama memperhatikan kebiasaanku masukin cowok
malam-malam… cowokku dengan tengilnya berhasil kabur… sementara aku lagi-lagi
terpaksa harus cari kost baru lagi… Satu lagi yang ga bakal aku lupa, affairku
dengan bapak kost, biar sudah tua tapi ganteng dan handsome.. dan yang
membuatku bertekuk lutut… mmm… aksi ranjangnya boo’… selalu membuatku bangun
kesiangan esoknya… sayang aku menikmati kencan ranjang dengan bapak kost baru
tiga kali keburu ketangkap basah sama istrinya… abis siang bolong bapak itu
ngajakin naik ranjang… apesnya lagi aku ga akan mampu menolak, kalo tetekku
sudah kena diremasinya… baru mau dua kali aku mendapatkan orgasme… eeh…pintu di
ketok-ketok dari luar dan terdengar suara ibu kost memanggil namaku… mendengar
itu bapak kost yg sedang memainkan batang kemaluannya di liang sanggamaku, jadi
gugup dan efeknya justru membuatnya orgasme, untung gak telat nyabut… pejunya
berhamburan di atas perutku banyak sekali…. bisa ditebak endingnya… aku harus
angkat kaki dari rumah kost saat itu juga…
Nasihat
sahabat-sahabatku, banyak merubah perilaku seksualku yang liar… Dengan susah
payah aku berhasil menekan hasrat birahiku yang memang luar biasa panas dan aku
mengumbarnya… awalnya mana sanggup aku menahan seminggu tanpa aktivitas
seksual… bakal uring-uringan dan kepala terasa pecah… Sampai akhirnya aku
ketemu dengan mas Seno aktivis mapala kakak kelasku… ngga hanya sosoknya yang
jantan… permainan ranjangnyapun luar biasa… permainannya yang agak kasar, mampu
membuatku mengerang-erang histeris… Aku ga nyesel, harus married dengan mas
Seno karena keburu hamil. Buktinya aku berhasil menyelesaikan kuliah, walaupun
sambil mengasuh Astari buah cintaku dengan mas Seno. Status ekonomi kamipun
tergolong bagus… Sampai akhirnya 5 tahun yg lalu, kecelakaan mobil di jalan tol
merenggut mas Seno dari kami berdua… Selama 5 tahun menjanda, mungkin karena
kesibukanku mengurus dan melanjutkan usaha mas Seno yang sedang menanjak pesat
dan keberadaan Astari anak tunggalku sudah menginjak usia gadis remaja, aku
hanya 2 kali terlibat affair dengan lelaki yg berbeda, itupun juga hanya having
fun semata, penyegaran suasana disela-sela kesibukan bisnis… Kehidupan
seksualku datar, tanpa gejolak… sesekali aktivitas masturbasi cukup
memuaskanku…
Setelah
tubuh terasa segar, kukenakan kimono dan keluar kamar…
” Heee…
Ron kamu disini..? kok ga sekolah..?” Kudapati Ronie di belakang komputer
Astari. Ronie adalah kakak kelas Astari yang hampir setahun ini akrab dengan
anak gadisku itu. Anak muda yang sopan dan pandai cerminan produk dari keluarga
yang cukup baik dan mapan.
” Iya
tante, saya hari ini kebetulan banyak pelajaran kosong jadi bisa pulang lebih
awal dan tadi Tari minta tolong saya nungguin tante yg lagi sakit.. kali aja
butuh apa-apa” Sahut Ronie sopan, membuatku terharu… Lumayan ngobrol dengan
Ronie, penderitaanku agak berkurang…
” Ron,
kamu bisa mijit ga..? tolongin pijitin tante dong bentar… leher tante kaku…”
pintaku ke Ronie tanpa canggung, karena memang kami sudah akrab sekali, bahkan
buatku Ronie kaya anakku sendiri. Ronie duduk menghadap punggungku pijatan demi
pijatan kurasakan… tanpa kusadari sentuhan tangan lelaki muda itu terasa nikmat
selayaknya sentuhan lelaki yang tengah membangkitkan birahi perempuan… aku
mulai mendesah resah… percikan api birahi dengan cepat membakarku tanpa ampun….
sementara tanpa kusadari kimonoku sudah semakin melorot, terdesak tangan Ronie
yang kini memijit daerah pinggangku, atas permintaanku sendiri untuk memijit
lebih turun…. uuuhh… dadaku terasa sesak.. akibat tete’ku yang semakin
mengencang…. aku ingin ada yang meremasinya… Sssshhh.. ooohhh… gilaaa… ngga
tahaann… kupegang kedua tangan Ronie, tangan kiriku memegang tangan kirinya dan
tangan kananku memegang tangan kanannya kutarik kedepan melingkari tubuhku dan
kutangkupkan di buah dadaku…
” Eehh…
tante…?” bisik Ronie bingung dari belakang tubuhku
” Ron…
tolong remasi tete’ tante…” desisku resah… merasakan sentuhan tangan lelaki
pada buah dadaku yg tengah mengencang…. Benar-benar hilang sosok Ronie yg
sehari-hari adalah pacar Astari anakku.. yang ada dibenakku saat itu Ronie
adalah lelaki muda bertubuh tegap… Ooouuh… Ronie mulai meremasi kemontokan buah
dadaku…
”
Yaaaaahh.. hhh…hhh… enaaaak Ronn.. ulangi lagi sayaaang.. oooohhh….” tubuhku
menggeliat resah… kugapai kepala Ronie dan kutarik ke arah tengkukku yang
terbuka karena rambutku kusanggul keatas… Ronie tak menolak dan melakukan
permintaanku untuk menciumi tengkukku..
” Ciumi
leher tante… hhhmmm..sssshhh.. yaaahh.. kecupin sayaaang.. aaaaccchh…
sssshhh..” bisikan dan desah mesraku menuntun Ronie melakukan apa yg
kuminta…Aku makin gemas, tubuhku gemetaran hebat… baju kimonoku tinggal
menutupi tubuh bawahku karena tali pinggangnya masih terikat. Kubalikkan
tubuhku, sejenak kupandangi wajah ganteng Ronie yang matanya terbelalak liar
menatap nanar tubuh bagian depanku dengan mimik ngga karuan. Kulingkarkan kedua
lenganku di lehernya dan dengan penuh gairah kusosot bibir manisnya… anak muda
ini gelagapan menghadapi liarnya bibirku yang mengulum bibirnya dan nakalnya
lidahku yang menggeliat menerobos masuk rongga mulutnya… Tapi insting lelakinya
segera mengantisipasi, segera dapat mengatasi seranganku.
Baju
seragam Ronie dengan cepat kulolosi dan… ooohh… dada yg gempal dan bidang dari
salah satu tim inti basket di sekolahnya ini membuat gairahku semakin binal…
Kudorong tubuh Ronie untuk rebah disofa… nafas jantannya mulai tak beraturan..
Mmm… pejantan muda ini mulai mengerang-erang dan tubuhnya menggelepar, tatkala
bibir dan lidahku menjelajahi permukaan kulit dadanya, bungkahan dada jantannya
kuremas dengan gemas.. Aksi bibir dan lidahku terus melata sampai ke pusarnya…
Sssshhh… celananya tampak menggembung besar.. entah ada apa dibaliknya..?
jantungku berdegup semakin kencang melihatnya… dan mataku terbelalak dibuatnya,
sampai aku harus menahan nafas, ketika retsluiting celana abu-abu itu terbuka…
kepala kemaluan jantan menyembul keluar dari batas celana dalamnya…. aku dengan
tergopoh-gopoh karena tak sabar melorotin celana seragam sekalian dengan celana
dalam putihnya sampai ke lutut Ronie… Ooooohhh my God..! teriakku dalam hati…
menyaksikan batang kemaluan Ronie yang mengacung di antara pahanya… begitu
macho, begitu gagah, begitu indah bentuknya… dengan kepala kemaluannya yang
besar tampak mengkilat…
Tanganku
terasa gemetaran ketika hendak menyentuh nya… Kembali tubuh Ronie menggerinjal
kecil ketika tanganku bergerak mengocok batang kemaluannya… aku makin binal,
kudekatkan wajahku untuk mengulum kepala kemaluan yang menggemaskan itu, sambil
tetap tanganku bergerak mengocok batang kemaluannya… mendadak tubuh tegap itu
meregang hebat diiringi erangan keras… dan bibirku yang setengah terbuka dan
tinggal beberapa sentimeter dari kepala kemaluan itu merasakan semburan cairan
hangat dengan menyebarkan aroma khas yg sangat kukenal dan kurindukan… apalagi
kalo bukan peju lelaki… tanganku refleks mengocok batang kemaluan Ronie makin
cepat sambil tanganku yang lain mengurut lembut kantung pelirnya…
Sementara
kubiarkan peju yang sangat kental itu menyembur wajahku…. sesekali kusambut
dengan lidahku… mmmm… rasa khas itu kembali dikecap oleh lidahku…Terus terang
aku sempat kecewa, dengan bobolnya peju Ronie….Tapi beberapa saat batang
kemaluan yang masih dalam genggamanku, kurasakan tak menyusut sedikitpun masih
tetap keras… tanpa buang waktu, aku merangkak diatas tubuh Ronie yang
menggelosoh di sofa… dengan posisi tubuhku jongkok mengangkangi tubuh Ronie, di
atas kemaluan Ronie… kutuntun batang kemaluan perkasa yang masih belepotan peju
itu kearah liang sanggamaku yang sudah basah kuyub dari tadi… wooohh… ternyata
kepala kemaluan itu terlalu besar untuk masuk ke liang sanggamaku… Akhirnya
dengan sedikit menahan perih, akibat otot liang sanggama yang dipaksa membuka
lebih lebar.. kujejalkan dengan sedikit memaksa ke liang sanggamaku yang sudah
tak sabar untuk segera melahap mangsanya….
”
Iiiiihhh… bantu dorong sayang…. Oooooowwwwww…” Aku merengek panjang ketika
sedikit demi sedikit amblas juga batang kemaluan Ronie menembus liang
sanggamaku.. diiring rasa perih yang menggemaskan…
”
Sssshhh… mmmhh… ayun pinggulmu keatas sayaaang..” kembali aku menuntun pejantan
muda ini untuk memulai persetubuhan…
” Aaaww…
aahh… ooww.. pelahan duluuu sayaaang… burung kamu gede banget… perih tauuk..”
aku ngedumel manja… ketika Ronie mengayun pinggulnya kuat sekali… Terasa
tubuhku bagaikan baterai yang baru dicharge… aliran energi aneh itu mengalir
menyebar ke seluruh tubuhku… membuat aku semakin binal memainkan goyangan
pinggulku… sementara Ronie ternyata cukup cerdas menyerap pelajaran, bahkan
mampu segera mengembangkan… dengan posisi tubuhku diatas, membuatku sangat
cepat mencapai orgasme… entahlah atau karena besarnya batang kemaluan Ronie
yang menyungkal rapat liang sanggamaku, sehingga seluruh syaraf dinding liang
sanggamaku rata dibesutnya… Luar biasa..! dalam waktu kurang dari lima menit
setelah orgasmeku yg pertama, kembali aku tak dapat menahan jeritku mengantar
rasa nikmatnya orgasme yang kedua… dan… hhwwwoooo…. aaaammmpppuuunnn..!!!!
Rupanya Ronie tak mampu menahan lebih lama bobolnya tanggul pejunya… tubuhku
dihentak-hentaknya kuat sekali… seakan ingin memasukkan seluruh batang kemaluan
sepeler-pelernya ke liang sanggamaku… diiringi erangan mirip suara binatang
buas sekarat…
Aku
menangis menyesal setelahnya, berkali-kali Ronie memohon maaf atas kejadian
yang terjadi siang itu…Tapi anehnya gairah seksualku yang meletup-letup tak
terbendung itu, mereda setelah kejadian siang itu… Aktivitas berjalan normal
kembali, tapi sudah hampir seminggu ini, aku tak pernah melihat Ronie datang ke
rumah.
” Dia
lagi sibuk Ma… dapat tugas antar jemput saudara sepupunya yang masih SD…” Jawab
Astari ketika aku menanyakan tentang Ronie yang tak pernah muncul… Terus terang
saja, sejak kejadian itu… pikiranku sangat kacau, disisi aku sebagai Mama
Astari aku sangat menyesal dan sedih atas kejadian itu, tapi disisi aku sebagai
seorang wanita yang masih punya hasrat dan naluri betina yang utuh… aku tak
ingin melupakan kejadian itu… bahkan aku berharap kejadian itu terulang lagi….
Hampir
sebulan lamanya Ronie tak muncul ke rumah, akupun maklum, Ronie sebagai remaja
hijau, tentu mengalami shock dengan kejadian itu… disitulah muncul rasa
berdosaku kepada Ronie dan Astari anakku… Tapi jujur sejujurnya ada terselip
rasa rinduku memandang wajah anak muda itu… Aku sering mengintip dari balik
gordiyn jendela, saat Astari turun dari boncengan Ronnie… kenapa hatiku
berdebar-debar dan sedikit desiran birahiku menggelegak…
Pikiranku
makin kacau… setelah beberapa kali kulihat Ronnie mulai nongkrong lagi dirumah…
kulihat Ronnie masih salah tingkah di depanku, walaupun aku sdh berusaha
menetralisirnya.. iiihhh tapi buat aku… otakku jadi ngeres begitu melihat wajah
Ronnie yg innocent… betapa tidak… terbayanglah ekspresi wajahnya ketika tengah
menyetubuhiku beberapa waktu yang lalu… ekspresi wajahnya yang begitu sensual
dimataku pada saat dia melepas semburan spermanya… suara erangan dan nafas
birahinya seakan nempel ditelingaku… maka kekacauan inilah yang mendorongku
menerima tawaran Adrian seorang rekan bisnisku untuk makan siang di sebuah
hotel berbintang dan setelahnya akupun tak menolak ketika ia mengajakku
memasuki sebuah president suite di hotel itu, dengan alasan untuk mencari
ketenangan membicarakan pekerjaan… walaupun yang terjadi kemudian adalah
rayuan-rayuan mautnya yang kusambut positif… dari remasan tangan… kecupan
bibir… jilatan lidahnya yang nakal pada leherku… desah resahku… remasan
gemasku… dan… lolosnya pakaian kami satu persatu… payudaraku yang mengencang
akibat remasan tangan dan cumbuan bibirnya… hhmmm… jilatannya pada clitorisku…
batang kemaluannya yang berbentuk indah, perkasa… memaksa bibirku untuk mengulumnya…
ooowww… nikmat hentakan tubuhnya menekan tubuhku… sodokan kejantanannya pada
liang sanggamaku mengantarkan kenikmatan orgasmeku dua kali berturut-turut… 2
jam kami melewatkan waktu untuk making love siang itu, kekaguman Adrian atas
permainan ranjangku yang begitu hot dan lihay… beberapa kali aku berkencan
ranjang dengan Adrian lelaki tinggi besar berstyle dandy… kepuasan sex kuraih
dengan sempurna dengan kelihayannya dia memperlakukan perempuan di atas
ranjang… tapi bayangan sensual wajah bocah innocent bernama Ronnie itu tak juga
sirna…
Sampai
pada suatu malam hujan turun dengan deras… rupanya malam itu Ronnie sedang
dirumah, berbincang dengan Astari di ruang tamu… sedangkan aku nonton TV
diruang belakang…
” Ma, mas
Ronnie mo pulang tuh…” terdengar suara Astari dari belakangku…
” Eh…
pulang..? hujannya gede banget, tunggu reda aja.. jauh lagi rumah Ronnie..”
jawabku spontan sambil bangkit dari dudukku berjalan ke ruang depan… kulihat
jam memang sudah terlalu malam untuk bertamu…
” Ronn…
ujan begini lebat, udah malem lagi… ntar ada apa-apa di jalan… sudah deh Mama
kasih kamu nginep disini, tidur di kamar atas, besok subuh Mama bangunin kamu…”
ujarku, terdorong rasa sebagai orang tua yg khawatir kepada anaknya… Ronnie
menunduk salah tingkah ga berani menolak..
” Tapi
Ronnie harus telpon rumah dulu tante…” sahutnya pelan… dan akhirnya justru aku
yang menelpon kerumah Ronnie memintakan ijin orang tua Ronnie, yang ternyata
menyambut baik…
Malam
semakin larut, sementara hujan semakin hebat diserta guntur dan kilatan petir…
Aku tergolek di ranjang, tak dapat memicingkan mata… Siang tadi kembali Aku
melewati kencan ranjang dengan Adrian…. tapi… entah kenapa kali ini… susah
sekali aku mencapai orgasme… sampai 2 kali Adrian menumpahkan spermanya… sedangkan
aku tak sekalipun.. Gilaaa… kenapa justru sekarang wajah bocah itu yang
terbayang-bayang di malam dingin ini… iiihhh… birahiku meletup- letup gila…
ampuuunn… sekarang bocah itu ada dilantai atas… tunggu apa lagi..??? mmmm…
bisikan setan.. aku tak mampu menahan tubuhku yang berjalan manapaki tangga…
dan kini aku di depan pintu kamarnya… tanpa mengetuk kubuka pintu… ternyata
Ronniepun masih belum tidur…
” Ronnie
kamu belum tidur..?” tanyaku gagap… kenapa aku jadi salah tingkah sekarang…?
” Tante
juga belum tidur…?” sahutnya… iiihh… jawabannya begitu tegas… aahh… siapa yg
menuntunku duduk diranjangnya… mmm… darahku berdesir ketika tahu mata Ronnie
menatap dada montokku yg memang tak mengenakan bra, sehingga puting susuku
tercetak menonjol dibalik gaun tidurku yg memang berbahan tipis, sehingga
semburat kecoklatan aura puting susukupun nampak jelas, kembali aku kehilangan
kontrol… dan entahlah bagaimana awalnya dan siapa yang mengawali…. bibirku
sudah dalam lumatan bibir Ronnie… sergapan nafsu birahiku tak dapat kuelakkan
dan remasan lembut tangan lelaki muda pada buah dadaku melambungkan gairah
seksualku… gelitikan lidah nakalnya pada puting susuku membuat tubuhku
menggeliat erotis disertai erangan manjaku… satu demi satu pakaian beterbangan
meninggalkan tubuh kami… aku begitu hot dan bergairah mencumbui tubuh pacar
anakku itu… tapi aku sudah melupakan siapa Ronnie, yang aku tahu Ronnie adalah
lelaki muda yang siap memenuhi kebutuhanku ooowww… aku tak menyangka kali ini
Ronnie lebih lihay dan lebih berinisiatip melakukan serangan, sampai aku hampir
tak percaya ketika Ronnie menyurukkan wajahnya di selangkanganku dan mencumbui
bibir kemaluanku…
” Ronnn….
sssshhh…. kamu piiiinteer sekarangg… ooohh.. ammpuunn nikmaaaatnyaa…” desahku
merasakan nikmat cumbuan lidahnya pada clitorisku, membuat Ronnie tambah
semangat… Ketika permainan yang sesungguhnya berjalan… sebagai wanita dewasa
yang telah berpengalaman menghadapi gairah lelaki… aku dibuat megap-megap
menghadapi serangan pejantan muda ini… hajaran batang kemaluannya yang perkasa
pada liang sanggamaku tak kenal ampun… membuat aku mengerang merintih bahkan
menjerit setengah histeris… untung suara hujan yang lebat di timpa suara guruh
meredam suaraku…. luluh lantak tubuhku dihajar aksi ganas Ronnie… tapi buatku
adalah sebuah sensasi seksual yg sangat luar biasa.. yang mengantarku meraih
dua kali kenikmatan orgasme…. tubuh telanjang kami terkapar lunglai di ranjang
yang kusut spreinya, tak ada sesal kali ini…
“Ronnie
jujur sama Tante… setelah waktu itu kamu maen sama perempuan mana…?” tanyaku
datar dg nada dingin.
” Aaah…
nggak, sekali-sekalinya cuma sama Tante Arsanti..” jawab Ronnie agak gugup
menyebut namaku..
” ga
mungkin, kamu mendadak bisa begitu canggih mencumbu Tante…?” desakku… dan
akhirnya Ronnie menceritakan pengalaman setelah pengalaman seksualnya yang
pertama, Ronnie banyak nonton blue film dan otak cerdasnya banyak menyerap gaya
dan cara bercinta dari film-film biru yang ditontonnya…
“Mmmmm…
kaciaaan… kamu tentunya kangen mencumbu Tante ya sayaang…?” bisikku sambil
kudaratkan kecupanku ke bibirnya, tubuhku bergerak menindih tubuh atletis
Ronnie, tubuhku direngkuh dan tubuh kami menempel ketat… kuajarkan permainan
lembut… mmmm… anak pintar ini dengan cepat menguasai permainan baru yg
kuajarkan… dengan telaten setiap inchi tubuhku dirambahnya dengan remasan,
gerayangan tangannya yang nakal… jilatan dan kecupannya merambah setiap bagian
tubuhku yang sensitif… tubuhku menggeliat erotis… kadang menggelepar liar…
rintihanku mulai terdengar… tak dapat kutahan desah gelisahku… diselingi
jeritan gemas…
” Ayo
sayaang…hh..hhh… Tante udah ga tahan…” bisikku lembut, setelah aku nggak tahan
lagi merasakan kuluman dan jilatan Ronnie pada clitorisku…
”
Aoooouuuhhh… Roooonnn….hhh…hhhh…” suaraku terdengar bergetar memelas… mataku
meredup sayu menatap wajah imut Ronnie, manakala liang sanggamaku untuk
kesekian kalinya ditembus batang kemaluan bongsor milik Ronnie, namun kali ini
Ronnie menekan pelan sekali, sehingga terjadi gesekan nikmaaaaat yang lama
sekali… sehingga kedua kakiku yang melingkari pinggangnya seakan mengejang, tak
tahan menahan kenikmatan yang luar biasa…
“Enaaak
Tante..?” bisiknya lembut sambil tersenyum manis, ketika liang sanggamaku sudah
tak ada tempat lagi bagi batang kemaluannya… iiih… menggemaskan bibirnya… aku
menjawab dengan mengangkat alis… bibirku kembali menyambar bibir yang
menggemaskan itu… ciuman dan kuluman panjang dimulai, dorongan gelegak birahi
kami memang luarbiasa, permainan semakin panas dan semakin liar, ekspresi kami
total menyembur tanpa kendali…kembali tubuhku dihentak-hentak oleh tenaga
perkasa Ronnie dengan garangnya… jeritan dan rintihanku silih berganti ditimpa
dengus nafas birahi ronnie yang mengeros buas…
“Aaaahhhkkk….
Roonnnie ssaayaang…. aammppuuunn…ooowww… ssshhh… niiikmaaat banggeet ssiih…???”
rengekku dengan suara memelas, namun tarian pinggulku dengan gemulai masih
dengan sengit mengcounter rajaman batang kemaluan Ronnie di liang sanggamaku
sehingga terdengar bunyi berceprotan di selangkanganku… gillaaa.. susah untuk
kuceritakan sensasi malam itu…
“Tante…hhh…hh..
Ronnie ampiir… sssshhh..” desis ronnie dengan suara bergetar… matanya garang
menatapku… iiihhh mengerikan, tapi aku sngat menyukai ekspresi ini
” Ayoooo
sayaanggg…. semburkan bareng Tante… ooouuuuhhhh….!!” Ya ammppuuun… mengerikan
sekali… tubuhku terguncang-guncang hebat, akibat hentakan tubuh Ronnie
menghajar liang sanggamaku pada detik puncak… mulutku menganga lebar tanpa
suara, tanganku mencengkeram erat pinggiran ranjang…. dan entah apa yang
terjadi, karena pada saat itu orgasmekupun meletus dahsyat…
Entah
berapa lama suasana hening, hanya suara nafas kami terengah-engah yg
terdengar…. hujan di luar rupanya sudah berhenti juga….
” Tante…
boleh Ronnie pulang sekarang, hujan kayanya sudah berhenti…” suara Ronnie
memecah keheningan…
” Hmmm…
sebenernya Tante masih pingin meluk kamu, pingin cumbuin kamu sayaaang… ini
ditinggal buat Tante aja yah..?” sambil kuremas batang kemaluan yg masih
sembab…
“Titit
kamu buat Tante aja ya sayaang… jangan buat orang lain… apalagi buat Astari…
awas Tante bisa marah besar..” sambungku dengan nada serius… Ronniepun
mengangguk tegas. Kuantar Ronnie ke garasi tempat motornya diparkir, kubiarkan
tubuhku Bugil, telanjang bulat…. Gila… digarasi masih sempat kulakukan oral
sex… kutelan habis peju segar yg menyembur di dalam mulutku…. Capek yang luar
biasa kurasakan setelahnya, badan rasanya lengket-lengket dan bau gak jelas…




Post a Comment