Panggil saja namaku
Dewi, umurku 25 tahun, tapi aku sudah mempunyai satu orang anak laki-laki umur
5 tahun. Suamiku namanya Toni, bekerja disebuah perusahaan elektronik sebagi
salaes manager. Kalau dibilang kehidupanku sangatlah lebih dari cukup. Soal
diranjang, suamiku memanglah sangat bisa memuaskan aku, aku jadi terbuai
setiapkali dia memperlakukan aku saat kami ngent*t. Tapi memang dasarnya aku
yang hyper sex, aku selalu tergila-gila akan hal yang berbau sex, dari hal-hal
yang kecil hingga kebiasaanku yang yaaahh… boleh dibilang agak sedikit eksibis,
aku sangat terangsang sekali apabila ada seorang laki-laki yang memperhatikan
tubuhkan yang sexy. Dadaku ukuran 36A, pinggangku yang sintal, pantatku yang
padat berisi, kulitku yang putih bersih dan mulus membuat orang2 disekitarku
sangat tergila-gila bila mereka berlalu didekatku.
Aku tinggal disebuah
perumahan yang sederhana. Suamiku tidaklah orang yang suka meninggalkan
istrinya berlama-lama dirumah. Suamiku pergi pagi, pulang sore, terkadang agak
malam tapi jarang sekali ia meninggalkan aku berhari-hari karena urusan dinas
keluar kota. Tapi aku yang sejak dari SMP yang sudah tergila-gila akan sex ini
gak pernah puas akan permainan yang dibuat suamiku. Kalau diingat pernah sewaktu
SMP, tanpa sengaja dikelasku dudukku agak sedikit terbuka, yaah… namanya juga
anak SMP, masih sembarangan dalam sopan santun. Tapi hal in yang membuat aku
pertama kali merasakan ada yang aneh pada diriku, aku merasa puas saat pak
rudi, guru Fisikaku melihat kearah memiawku.. saat itu celanaku terasa basah,
putingku mengeras… aku biarkan hal tersebut terjadi hingga pelajaran selesai.
Saat itu aku belum tahu apa namanya eksibis. Sepulang sekolah aku lihat pada
bagian memiawku terdapat cairan yang agak kental keluar, aku mencapai orgasme
pertamaku.. tapi tidak melakukan sex… aku puas. Hal itu aku ulang kembali saat
keesokan harinya aku pergi sekolah… aku yang tidur sendirian dikamar selepas
mandi hendak pergi kesekolah.. aku lepaskan handuk yang melilit itubuhku. Jelas
sekali aku telanjang bulat, aku sengaja membuka gorden jendela kamarku sehingga
yang lewat pastilah melihat jelas apa yang aku lakukan dari dalam, aku biarkan
teman2 tetanggaku melihat saat mereka berlalu lalang hendak pergi sekolah, aku
berjoget ria didepan cermin tanpa mempedulikan siapa saja yang melihat dari
luar sana… aku hanya membayangkan seseorang yang dengan sengaja mengintip dari
balik jendela kamarku sambil mengocok tongkolnya sampai mereka puas…. Aku puas.
Hal tersebut barulah aku ketahui dari seorang teman tetangga perempuanku yang
sama sekolah denganku bilang padaku. ‘’Kurang ajar si andri… gak tau kamu wi
kalo kamu tadi pagi diintipin sama dia… ya ampun sambil keluarin tongkolnya
lagi… aku malu… kamu sih tukar baju gak tutup..’’ aku hanya geli mendengarnya.
Pernah sekali waktu
saat aku pergi berenang, aku berfikir kenapa aku gak berbuat hal yang sedikit
eksrim ya… biasanya aku yang berpakaian lengkap pakai kaos ketat untuk berenang
dan celana pendek, kali ini aku tidak memakai pakaian dalam, alias aku tidak
memakai bra dan celana dalam. Saat keluar dari kamar ganti hal tersebut m asih
biasa saja bagi mereka melihatnya, tapi ini bedaa… saat aku mulai membasuhi
tubuhku dengan air di pancoran kolam berenang. Putting susuku terlihat dengan
jelas sekali, belahan memiawku tercetak dengan jelas disana.. orang sekitarku
pada melihat kelakuanku.. aku cuek aja. Aku lalu melanjutkan kedalam kolam
berenang… hal ini aku ulangi didalam air…diam2 aku melepaskan celanaku,
otomatis apabila ada yang menyelam didalam air akan melihat jelas memiawku,
benar saja ada 2 orang laki2 saat itu menyelam disekitarku..mereka melihat
dengan jelas apa yang aku lakukan, malah aku dengan sengaja melebarkan pahaku…
tapi tidak lama, aku langsung menghindar, aku gak mau dianggap terlalu
gampangan.. dipojokan aku mulai masturbasi, berkhayal seolah ada seorang laki2
yang nekad mengajakku ngent*t didalam kolam, entah berapa kali aku muncrat
didalam air, aku puas.
Kini, aku telah
berkeluarga, tapi itu tidak berarti aku menghilangkan kebiasaan atau
kesukaanku. Didepan rumahku terdapat kos-kosan anak laki-laki. Tiap pagi aku
sengaja melakukan hal yang paling aku suka, sudah barang tentu hal tersebut aku
lakukan setelah suamiku pergi ke kantonya. Kalau tiap pagi aku selalu memakai daster
yang sangat tipis dan pendek, yang biasa aku pakai kalau aku ingin merayu
suamiku kalau aku pengen ngent*t dengannya. Aku selalu membersihkan teras rumah
ataupun menyapu halaman. Dengan gaya seperti orang yang tanpa sengaja, aku
selalu membungkukkan menghadap belakang tubuhku kearah rumah kos-kosan
tersebut, aku sudah barang tentu mendengar sedikit suara gaduh dari dalam, ada
yang cengengesan, ada yang bersiul…saat itulah aku sangat terangsang. memiawku
selalu basah, aku selalu mempermainkan mereka seakan-akan aku tidak tahu kalau
mereka ada didepan rumahku…
Aku masih ingat hal
yang paling nekad aku lakukan dulu, saat itu hamil 4 bulan, aku merasa sangat
terangsang saat itu, tapi aku lagi gak mood untuk ngent*t dengan suamiku, aku
harus melampiaskan sifat eksibisku ini lebih gila lagi. Aku punya ide… saat itu
aku pengen memeriksakan kehamilan ku kepada dokter kandungan… aku minta izin
dengan suamiku kalau hai ini aku ingin memeriksakan kandunganku, suamiku
memberi izin. Tapi aku malah mencari dokter kandungan yang laki-laki bukan
perempuan. Setelah aku dipanggil ke ruangan.. aku diperiksa, namanya dokter
Reza, orangnya ganteng, masih muda, tapi sepertinya dia sudah punya istri…
‘’Kandungan ibu sehat, gak ada yang perlu ditakutkan’’… disinilah aku punya ide.
‘’tapi dokter..maaf nih saya punya keluhan’’ kataku. ‘’Sepertinya dikelamin
saya ini ada sedikit benjolan..’’ kataku, dokter itu mendengar..’’Bisa dokter
perisa?’’ kataku seperti orang yang mempunyai keluhan yang sangat
dikhawatirkan. Dokter itu sepertinya agak ragu, ‘’Hmmm… baiklah, tapi maaf
sebelumnya..’’. Aku lalu disuruh untuk berbaring. Oh..ya.. sebelum bepergian
aku sengaja untuk memakai celana khusus ibu hamil, hal itu aku lakukan agar aku
bisa membuka semuanya bagian bawahku, sehingga dokter bisa melihat dengan
jelas. Lalu dokter itu memeriksa bagian memiawku. Aku melihat gerakan
tenggorokannya naik turun menahan rangsangannya. Tangannya mulai bermain di
memiawku, aku merasakan sensasi yang luar biasa, mungkin dokter reza tau kalau
saat tangannya menyentuh memiawku, memiawku sedikit bergerak dan pinggangku
agak naik turun. Aku tau dia mulai terangsangsang, kulihat dibalik celananya
mulai padat, sepertinya tongkolnya mulai menegang, tangannya terus…yah seperti
orang memeriksa dan tidak, mengelus memiawku… sedikit mulai sedikit cairan
orgasmeku mulai keluar… dan ya ampuuunn… mungkin aku agak sedikit malu karena
aku mengeluarkan sedikit lenguhan… aaaahh… aku cepat tersadar.. ‘’Gimana dok?’’
saat kutanya dokter itu gugup, mukanya merah padam. Aku puas saat melihat
dokter itu gugup. ‘’Sepertinya hal biasa, karena perut ibu mulai membesar
makanya kelamin ibu seperti terlihat agak benjolan, semuanya besih kok..’’ aku
menangkap ada sesuatu yang menggoda dengan kata-katanya.
Beberapa waktu lalu
aku pernah melakukan lagi hal yang menurut aku paling aku sukai. Yaitu menjemur
pakaian, yaah… menjemur pakaian ini aku lakukan di belakang rumahku. Tentu
tidak ada orang yang lalu lalang dibelakangnya, karena tembok belakang tembok
rumahku agak tinggi, tapi hal ini tidak menyurutkan keinginan aku untuk
melaksanakan hal sexsualku, hal ini aku lakukan untuk menggoda tetangga baruku
yang baru beberapa waktu lalu menikah. Rumahnya bertingkat, sudah barang tentu
saat dia melongok dari jendela rumah tingkatnya pasti akan melihat aku hanya
mengenakan celana dalam saja. Aku tahu istrinya pasti tidak ada dirumah,
istrinya juga bekerja sedangkan dia bekerja dengan sistem 10/5, artinya 10 hari
kerja 5 hari libur. Saat jadwal dia libur itulah aku selalu menggodanya, aku
sangat jelas kalau tetanggaku ini sedang mengintipku dari balik jendelanya.
Karena aku melihat ada sedikit bayangan dari gordennya. Aksi ini aku buat lebih
tambah nekad lagi, aku telanjang bulat… aku masturbasi sambil berdiri.. aku
kocokkan memiawku, sedangkan tangan yang satu lagi memeras susuku. Aku puas
diperhatikan seperti itu… aku klimaks… aku muncrat.
Pernah sekali waktu
aku bertandang kerumah tetanggaku ini… yah sekedar mengobrol antar
wanitalah…sambil mengantar makanan waktu itu. Sesampainya didepan pintunya… aku
ketok, tak ada jawaban.. Cuma aku mendengar suara gaduh dari dalam rumahnya…
plak..plak..plak… ooohhh.. aaacchhh.. gila!! Mereka lagi ngent*t… aku sedikit
agak mengintip kejendela rumahnya…mereka lagi ngent*t diruang tamu… televisi
dibiarkan hidup, aku lihat film porno, sepertinya mereka lagi mempraktekkan
adegan yang ada di film itu. Aku lihat tetanggaku ini lagi menyodok istrinya
dari belakang, sedangkan istrinya menungging di sofa mereka. Ya ampunnnn….
tongkol suaminya terlihat jelas olehnya… besar, gemuk, panjang… dan ooohh….
Sepertinya aku ingin saja langsung masuk kedalamnya dan bergabung… tapi ini
tidak mungkin terjadi. Dan sekarang, istri tetanggaku ini berada diatas bersama
suaminya yang sedang duduk, yah mereka melakukan WOT (Women On Top)… Oooocchhh…
kali ini tanpa sadar tanganku mulai mengocok memiawku sendiri… aku lihat
penekanan memiaw itu pada batang tongkol suaminya sangat jelas… kepalanya
menggelinjang ke atas dan kebawah… suaranya sangat menikmati apa yang dilakukan
suaminya.
Karena tidak tahan, aku buru2 untuk pulang, aku masturbasi dirumah sendirian, membayangkan seandainya tetanggaku itu lagi ngent*t denganku.
Karena tidak tahan, aku buru2 untuk pulang, aku masturbasi dirumah sendirian, membayangkan seandainya tetanggaku itu lagi ngent*t denganku.
Sepertinya hal
tersebut memang terjadi, selang beberapa hari kemudian, tetanggaku itu
ditinggalkan istrinya siang untuk bekerja, sedangkan aku sendiri ditinggalkan
suamiku juga siang bekerja. Klop sudah..hehehe… pintuku di ketok… aku lihat
dari dalam… dari balik keca jendela rebenku…. Anto.. ya ampun.. aku sekarang
lagi bugil, aku tak mau dong buka pintu langsung bugil, kesannya pasti dengan
sengaja mengundang, aku langsung mengambil handuk… ya handuk yang pendek
tentunya yang kalau diangkat sedikit saja sudah barang tentu terlihat memiawku…
‘’Ada apa anto’’ kataku, aku lihat matanya melirik kearah bawahku, tapi dia
segera tersadar… ‘’anu mbak… mau pinjam martil, pintu rumahku rusak..’’
‘’oo..tunggu sebentar ya’’ aku tau kalau matanya melirik kearah pantatku saat
aku berpaling darinya. Aku mengambil martil yang ada dibawah laci meja kerja
suamiku, sudah barang tentu harus membungkuk… aku pastikan semua yang ada
dibelakangku ini terlihat jelas oleh anto, yaahh… memiawku.. aku berpaling
seketika, anto gugup… aku tertawa geli dalam hati… aku kasih martil yang
dipintanya, tapi tangannya tak seirama dengan matanya yang tetap menatap kearah
dadaku.
Pucuk dicinta ulam
tiba… saat anto mengembalikan martil….’’kamu bisa juga memperbaiki rumah?’’
tanya ku. ‘’Yah… begitulah mbak… dulu bapakku tukang… yah sedikit banyaknya
anaknya sudah barang tentu bisa, kenapa mbak? Ada yang perlu di perbaiki?’’…
tanyanya… wuih.. ini kesempatanku mengerjai dia. ‘’Iya nih… pintu kamar mandi
yang ada di kamar kami agak berbunyi… gak tau tuh kenapa’’… kataku, tapi emang
bener, pintu kamar mandi yang ada di kamar pribadi kami itu lagi rusak. ‘’ya
sudah biar aku perbaiki..’’ katanya sambil aku mempersilakan dia untuk masuk ke
kamarku, tapi tetap aku memakai handuk kecil yang ku kenakan tadi. Saat dia
memperhatikan pintunya aku bilang…’’oh ya tak apa khan aku membereskan tempat
tidurku… berantakan… malu aku..’’… ‘’gak apa2 mbak silahkan..’’. sebenarnya hal
ini aku sengaja untuk menggoda dia. Aku bereskan spray tempat tidurku… sudah
barang tentu agak membungkuk, dan memperlihatkan memiawku dari belakang…
pastilah tongkolnya tegang… aku terus saja melanjutkan kerjaan mengganti spray
tempat tidurku.. suara ketokan martilnya seperti tidak berirama lagi… aku
menaaanggg…. Dalam hatiku.. selang beberapa lama suara ketokan itu tida
terdengar… saat kutoleh kebelakang??? Yaaa ampun… anto sudah bertelanjang
bulat… gila…tidak salah lagi kalau istrinya Arini terpekik saat tongkol
suaminya masuk kedalam memiawnya. Kalau aku ukur panjangnya hampir sejengkalku,
besarnya setengah pergelangan tanganku dan berurat. Sesaat aku terkesima dan
menelan air ludah, tapi aku langsung tersadar, apakah dia akan memperkosaku?
Antara tidak dan ya… antara mau dan menolak batinku ini, kalau aku
menolak…memiawku sudah terlanjur basah…kalau aku jujur padanya, pastinya aku
dianggap wanita yang tidak2. Aku berpura-pura menolak…’’Antoooo!!…jangan….’’
tak sempat suaraku menyambung kata-kata, anto langsung saja memelukku dari
belakang, menunggingkanku, memegang erat tanganku dari belakang… dan
Ooooccchhh… aku rasakan sensasi yan luar biasa tanpa kata dari anto, lidahnya
langsung bermain di memiawu dari belakang…’’Jangan
anto…aku..Ooocchh…bukan….Aaacchh….istrimu…..AAAAAccccchhh…’’ Anto seakan
mengerti keinginanku kalau sebenarnya aku tidak menolak, dijilatnya, sedikit
menggigit daging memiawku…menariknya… menghisapkan dalam2…menjulurkan lidahnya
sangat dalam kedalam memiawku…. Oh..sialan aku langsung terangsang….suamiku
belum pernah sekalipun melakukan hal seperti ini padaku karena aku tidak pernah
memintanya, tapi ini?? Laki2 yang bukan suamiku berani untuk melakukan foreplay
di memiawku, jilatannya sangat lembut..terkadang agak nakal dengan sedikit
menggigit… dan Accchh…aku mendesah… dan oohhh my god… memiawku berdenyut.. aku
orgasme… apa yang harus aku lakukan? Aku malu kalau anto tau… sudah barang
tentu anto tau hal ini kalau aku menyukainya.
Tidak salah lagi…hal
itu terjadi… entah mengapa saat pegangannya terlepas aku membiarkan saja diriku
menungging dihadapannya.. dan bleessss…tongkol besar itu sedikit demi sedikit
masuk kedalam memiawku, aku sedikit memiawik dibuatnya.. ya ampun.. sangat
penuh mengisi memiawku, padat dan panjang, tidak seperti punya suamiku yang
hanya besar saja tapi tak bisa mencapai kedalam titik ogasmeku… tapi ini
seperti hampir tidak muat, pantas saja arini selalu berteriak saat mereka
ngent*t.
Plak…plak..plak…kcpak..kcpak…seperti
berjalan diatas jalan yang berlumpur… memiawku mulai becek…anto terus saja
memaju mundurkan pantatnya seakan aku ini adalah istrinya… aku…ya tuhan..kenapa
aku??? Aku sangat menikmatinya… aku tak bisa bohong… sedikit demi sedikit aku
mengikuti permainannya…pantatku mulai aku maju mundurkan juga..pertanda kalau
aku ini setuju diperlakukan seperti ini … seperti adegan dalam film porno..hal
ini aku lihat dari cermin lemariku… wwwoooww…. Sangat indah gerakan anto saat
memiawku di ent*tnya.
Sekarang aku yang
tidak tahan lagi, aku tolak anto sehingga dia jatuh tertidur diatas tempat
tidurku, aku arahkan tongkolnya kedalam memiawku… tapi aku tak mau buru2…aku
mau merasakan setiap jengkal yang ada di tongkolnya, aku lambat2 memasukkannya,
aku ingin menikmatinya… dan aku melenguh dengan kerasnya seakan aku ini ngent*t
ditengah hutan rimba yang tiada berpenghuni…. Ooooccccccchhhh…..ssssssssss…..
dengan sedikit demi sedikit gerakan tubuhku naik turun…semakin kencang..semakin
nikmat… anto tidak mau tinggal diam dia langsung menaik turunkan pinggulnya
kearah memiawku sehingga menimbulkan suara sensasi yang luar
biasa…plak..plak…plak… hal itu berjalan cukup lama dan akhirnya aku
…’’antttttooooo…..aa..aa..aaa..akkuuu…mau keluar… oooccchhh nikmaaaattt….’’ Dan
crot…crot…crott… keluar bunyi indah dari memiawku… memang sangat puas aku kali
ini. Anto lalumenidurkan aku… sekarang aku yang dibawah… dan tanpa basa basi…
ccclleeeepp… batang itu… dan wwwuiiihhh….. seakan aku mendapat air dahaga di
tengah padang tandus… aku puas aku berteriak kegirangan… aaah…aahh..aah…
oohhh….yessss…..ooohhh… tanganku memukul tempat tidurku memberi tanda kalau aku
puas akan permainannya. Digenjot seperti itu aku tidak tahan…maju
mundur..semakin kencang..dan kencang…’’mbaaakk….aku mau keluar aku tembak
diluar yaaaa…..!!!’’ dalam hatiku…tiddak.. hal ini tidak boleh terjadi, aku
harus merasakan bagaimana rasanya memiawku isempot oleh spermanya anto… aku
tahan pantatnya, seakan aku suruh dia untuk tetap menahan tongkolnya didalam
saat mengeluarkan spermanya… dan crooott….croottt….croottt.. aku merasakan
dinding rahimku penuh sekali dengan spermanya…aku puas… aku bersama-sama
berteriak…’’Aaaaaaacchhh…..’’…
Itulah pengalamanku
dengan anto dan kegilaanku yang aku fikir baru kali ini aku wujudkan… yaahh…
bercinta dengan lain pria.




Post a Comment