Gadis Perawan Di Panti Pijat
Hari
itu Minggu 12 Juni 2015 aku masih ingat betul hari itu, aku dan ayahku berburu
di sebuah gunung di daerah Jatiluhur tentu saja setelah berburu seharian badan
terasa capai dan lemah. Malamnya aku memutuskan untuk mencari sebuah panti
pijat di Bandung, dengan mengendarai Land Rover-ku aku mulai menyusuri kota
Bandung.
Dan akhirnya menemukan tempat itu, dan aku langsung masuk
menemui seorang gadis di meja depan dan aku dipersilakan duduk dulu. Tak lama
kemudian munculah seorang gadis yang berpakaian layaknya baby sitter dengan
warna putih ketat dan rok setinggi lutut. Wuaaaahh cantik juga dia, dan pasti
juga merangsang libidoku. Dengan ramah ia mempersilakan aku masuk ke ruang
pijat, ruangan selebar 44 dengan satu ranjang dan sebuah kipas angin
menggantung di atasnya. Bajunya dibuka dulu ya Bang katanya dengan tersenyum manis,
OK lahh.. sambutku dengan semangat.
Tapi kipasnya jangan dinyalain yah, dingin nih.. dia pun
mengangguk tanda paham akan keinginanku. Kubuka sweaterku dan aku pun
berbaring, aku memang sengaja tidak memakai t-shirt malam itu. Celananya
sekalian dong Bang, katanya. Emmm.. Lo yang bukain deh, males nih.. dia pun
tersenyum dan agaknya memahami juga hasratku. Ahh.. kamu manja deh, katanya,
dengan cekatan tangannya yang mulus dan lentik itu pun mencopot sabuk di
pinggangku kemudian melucuti celanaku. Wah dia kelihatannya agak nafsu juga
melihat tubuhku ketika hanya ber-CD, terlihat adik-ku manis tersembul dengan
gagahnya di dalam sarangnya.
Eh..
ini dicopot sekalian ya? biar enak nanti mijitnya!
Wahhh itu nanti aja deh, nanti malah berdiri lagi, kataku setengah bercanda.
Lagi-lagi ia menyunggingkan senyum manisnya yang menawan. Kemudian aku tengkurap, ia mulai memijitku dari punggung atas ke bawah.
Wah.. pijitanmu enak ya? pujiku.
Nanti kamu akan merasakan yang lebih enak lagi, jawabnya.
Oooh jadi servis plus nih? tanyaku.
Mmm buatmu aku senang melakukannya, pijatannya semakin ke bawah dan sekarang tangannya sedang menari di pinggangku, wah geli juga nih, dan kemaluanku pun mulai bereaksi kimia.
Eh.. balikkan badan dong! pintanya.
Ok.. ok..
Wahhh itu nanti aja deh, nanti malah berdiri lagi, kataku setengah bercanda.
Lagi-lagi ia menyunggingkan senyum manisnya yang menawan. Kemudian aku tengkurap, ia mulai memijitku dari punggung atas ke bawah.
Wah.. pijitanmu enak ya? pujiku.
Nanti kamu akan merasakan yang lebih enak lagi, jawabnya.
Oooh jadi servis plus nih? tanyaku.
Mmm buatmu aku senang melakukannya, pijatannya semakin ke bawah dan sekarang tangannya sedang menari di pinggangku, wah geli juga nih, dan kemaluanku pun mulai bereaksi kimia.
Eh.. balikkan badan dong! pintanya.
Ok.. ok..
Aku
langsung saja berbaring. Tentu saja batanganku yang ereksi berat terlihat
semakin menggunung.
Wahh.. belum-belum saja sudah ngaceng yaa.. godanya sambil
tangannya memegang kemaluanku dengan jarinya seakan mengukur besarnya.
Habisnya kamu merangsang sihh.. kataku.
Nah kalau begitu sekarang waktunya dicopot yah? biar enak itu punyamu, kan sakit kalau begitu, pintanya.
OK, copot aja sendiri, aku memang udah nggak tahan lagi, abis udah ereksi penuh sih.
Habisnya kamu merangsang sihh.. kataku.
Nah kalau begitu sekarang waktunya dicopot yah? biar enak itu punyamu, kan sakit kalau begitu, pintanya.
OK, copot aja sendiri, aku memang udah nggak tahan lagi, abis udah ereksi penuh sih.
Dengan bersemangat gadis itu memelorotkan CD-ku, tentu saja
kemaluanku yang sudah berdiri tegak dan keras mengacung tepat di mukanya.
Ck.. ck.. ckk.. besar amat punyamu, berapa kali ini kamu latih tiap hari, katanya sembari tertawa.
Ah emangnya aku suka lojon apa jawabku.
Ia menyentuh kepala kemaluanku dengan penuh nafsu, dan mengelusnya. Tentu saja aku kaget dan keenakan, habis baru pertama kali sih.
Ahhh.. mau kau apakan adikku? tanyaku.
Tenanglah belum waktunya, ia mengelusnya dengan lembut dan merabai juga kantong zakarku.
Wah.. hh.. jangan berhenti dulu, aku mau keluar nih, sergahku.
Haha.. baru digitukan aja udah mau keluar, payah kamu, ledeknya.
Entar lagi lah, pijitin dulu badanku, kataku.
OK lah
Ck.. ck.. ckk.. besar amat punyamu, berapa kali ini kamu latih tiap hari, katanya sembari tertawa.
Ah emangnya aku suka lojon apa jawabku.
Ia menyentuh kepala kemaluanku dengan penuh nafsu, dan mengelusnya. Tentu saja aku kaget dan keenakan, habis baru pertama kali sih.
Ahhh.. mau kau apakan adikku? tanyaku.
Tenanglah belum waktunya, ia mengelusnya dengan lembut dan merabai juga kantong zakarku.
Wah.. hh.. jangan berhenti dulu, aku mau keluar nih, sergahku.
Haha.. baru digitukan aja udah mau keluar, payah kamu, ledeknya.
Entar lagi lah, pijitin dulu badanku, kataku.
OK lah
Ia
mulai mengambil minyak pijat dan memijat tangan dan dadaku. Wahhh ia naik dan
duduk di perutku. Sialan! belahan dadanya yang putih mulus pun kelihatan, aku
pun terbelalak memandangnya.
Sialan! montok bener tetekmu, dan tanganku pun mulai gerilya
meraba dan memeganginya, ia pun mengerjap, pijatannya pun otomatis terhenti.
Setelah agak lama aku merabai gunungnya ia pun turun dari
perutku, ia perlahan membuka kancing bajunya sampai turun ke bawah, sambil
menatapku dengan penuh nafsu. Ia sengaja mempermainkan perasaanku dengan agak
perlahan membuka bajunya.
Cepatlahh.. ke sini, kasihan nih adikku udah menunggu lama aku
sambil mengocok sendiri kemaluanku, habis nggak tahan sih.
Eits jangan! ia memegang tanganku.
Ini bagianku, katanya sambil menuding adikku yang seakan mau meledak.
Ini bagianku, katanya sambil menuding adikku yang seakan mau meledak.
Tak lama ia kemudian mengambil minyak pijat dan mengoleskan ke
kemaluanku.
Ehmm ahhh aku pun menggelinjang, namun ia tak peduli, malah
tangannya semakin cekatan memainkan kemaluanku.
Augghh
aku nggak tahan nihhh
Kemudian ia mulai menghisapnya seraya tangannya mengelus buah
zakarku.
Aduhhh arghh.. aku mau keluar nihhh!
Kemudian kemaluanku berdenyut dengan keras dan akhirnya Croottt
maniku memancar dengan derasnya, ia terus mengocoknya seakan maniku seakan
dihabiskan oleh kocokannya.
Aahhh aku melenguh panjang, badanku semua mengejang. Ia
kelihatanya suka cairanku, ia menjilatinya sampai bersih, aku pun lemas.
Gimana enak kan? tapi kamu payah deh baru digituin dikit aja
udah KO, godanya.
Habbiss kamu gitukan sih, siapa tahannn
Habbiss kamu gitukan sih, siapa tahannn
Ia memakluminya dan agaknya tahu kalau aku baru pertama kalinya.
Tuh kan lemes, punyamu mengkerut lagi, sambil ia memainkan
kemaluanku yang sudah nggak berdaya lagi.
Entar ya, nanti kukerasin lagi, katanya.
Hufff OK lah, kataku pasrah.
Entar ya, nanti kukerasin lagi, katanya.
Hufff OK lah, kataku pasrah.
Dengan masih menggunakan bra dan CD ia mulai memijatku lagi.
Kali ini ia memijat pahaku dan terkadang ia menjilati kemaluanku yang sudah
lemas.
Ihhh lucu ya kalau sudah lemes, kecil! ia mengejekku.
Aku yang merasa di-KO-nya diam saja. Sembari ia memijat pahaku,
dadanya yang montok kadang juga menggesek kakiku, wahhh kenyal sekali!
Kenapa liat-liat, napsu ya ama punyaku? katanya.
Wahhh, bisa-bisa adikku terusik lagi nih, jawabku.
Aku sambil mengelus dan mengocok sendiri kemaluanku sembari melihat geliat gadis itu memijatku.
Wah dasar tukang coli kamu serangnya.
Biar aja, akan kubuktikan kalo aku mampu bangkit lagi dan meng-KO kamu, kataku dengan semangat.
Benar juga kemaluanku yang tadinya tidur dan lemas lambat laun mulai naik dan mengeras.
Tuh.. berdiri lagi, katanya girang.
Pasti! kataku.
Wahhh, bisa-bisa adikku terusik lagi nih, jawabku.
Aku sambil mengelus dan mengocok sendiri kemaluanku sembari melihat geliat gadis itu memijatku.
Wah dasar tukang coli kamu serangnya.
Biar aja, akan kubuktikan kalo aku mampu bangkit lagi dan meng-KO kamu, kataku dengan semangat.
Benar juga kemaluanku yang tadinya tidur dan lemas lambat laun mulai naik dan mengeras.
Tuh.. berdiri lagi, katanya girang.
Pasti! kataku.
Aku
tidak melewatkan kesempatan itu, segera kuraih tangannya dan aku segera
menindihnya.
Uhhh.. pelan dikit doong! katanya.
Biar aja, habis kamu napsuin sih kataku.
Uhhh.. pelan dikit doong! katanya.
Biar aja, habis kamu napsuin sih kataku.
Dengan cepat aku melucuti BH dan CD-nya. Sekarang kelihatan
semua gunung kembarnya yang padat berisi dengan puting merahnya serta lubang
kemaluannya yang bagus dan merah. Langsung saja kujilati puncak gunungnya
dengan penuh nafsu, Emmm.. nikmat, ayo terusin.. desahnya membuatku berdebar.
Kulihat tangannya mulai merabai kemaluannya sendiri sehingga kelihatan basah
sekarang.
Tandanya ia mulai bernafsu berat, aku pun mengambil alih
tangannya dan segera menjulurkan lidahku dan kumainkan di lubang kemaluannya
yang lezat. Ia semakin menjadi, desahannya semakin keras dan geliat tubuhnya
bagaikan cacing, Ahhh uhhh ayo lah puaskan aku ia pun mulai menggapai batang
kemaluanku yang sudah keras, Ayolah masukkan! tanpa basa-basi aku pun
menancapkan barangku ke lubang kemaluannya.
Slep.. slepp!
Arghh
ihhh ssshhh, ia agak kaget rupanya menerima hujaman pusakaku yang besar itu.
Uahhh.. ennakkk katanya.
Uahhh.. ennakkk katanya.
Mulutnya megap-megap kelihatan seperti ikan yang kekurangan air,
aku pun semakin semangat memompanya. Tapi apa yang terjadi karena terlalu
bernafsunya aku tidak bisa mengontrol maniku. Heggh hegghh ahhh, ehmm aku mau
keluar lagi nihh! kataku.
Sshhh ahhh ah payah lo, gue tanggung ni entar donk!
Aku sudah tidak tahan lagii
Aku sudah tidak tahan lagii
Tak
lama kemudian batang kemaluanku berdenyut kencang.
Aaaku keluarrr erangku.
Ehhh cepat cabut! sergapnya.
Aaaku keluarrr erangku.
Ehhh cepat cabut! sergapnya.
Aku pun mencabut batang kemaluanku dan ia pun segera
menghisapnya.
Ahhh shhh!
Ahhh shhh!
Crot crottt crottt memancar dengan derasnya maniku memenuhi
mulutnya dan berceceran juga di gunung kembarnya yang masih tegang.
Ugghh aku pun langsung tumbang lemas.
Aduh gimana sih, aku nanggung nihh loyo kamu.
Aku sudah tidak bisa berkata lagi, dengan agak sewot ia berdiri.
Ahhh kamu menghabiskan cairanku yaaa.. lemes nihh, kataku.
Udah lahh.. aku pergi, katanya sewot.
Ya udah sana thanks ya Sayang ia pun berlalu sambil tersenyum.
Aduh gimana sih, aku nanggung nihh loyo kamu.
Aku sudah tidak bisa berkata lagi, dengan agak sewot ia berdiri.
Ahhh kamu menghabiskan cairanku yaaa.. lemes nihh, kataku.
Udah lahh.. aku pergi, katanya sewot.
Ya udah sana thanks ya Sayang ia pun berlalu sambil tersenyum.
Pengalaman malam itu seakan telah merubah pandanganku tentang
cewek. Aku berpikir semua cewek adalah penyuka seks dan penyuka akan kemaluan
lelaki. Atas dasar itulah kejadian ini terjadi. Siang itu aku bertemu sama
pacarku.
Ehhh.. abis ngapain kamu Ndra? kok kelihatanya lemes amat? sakit
yah tanyanya.
Ah nggak kok, kemaren abis berburu sama ayahku, jawabku singkat.
Ohh.. gitu ya, ia kelihatannya mulai paham.
Ah nggak kok, kemaren abis berburu sama ayahku, jawabku singkat.
Ohh.. gitu ya, ia kelihatannya mulai paham.
Memang siang itu mukaku kelihatan kusut, sayu dan acak-acakan.
Pokoknya kelihatan sekali deh kalau orang habis ML jor-joran, tapi kelihatannya
Yayang-ku tidak curiga.
Eh besok hari Rabu kan kita nggak kuliah, katanya.
Iya memang enggak.. jawabku.
Kita berenang yuk? ajaknya.
Emm OK jadi! jawabku mantap.
Iya memang enggak.. jawabku.
Kita berenang yuk? ajaknya.
Emm OK jadi! jawabku mantap.
Yayangku
memang hobi berenang sih, jadi ya OK saja deh. Karena hari itu sudah sore,
waktu menunjukkan pukul 04:55, aku segera menggandeng tangan Ema, Ayo lah kita
pulang, yok kuantar.. dia pun menurut sambil memeluk tanganku di dadanya.
Malamnya aku tidak bisa tidur, gadis pemijat itu pun masih
berputar di otakku dan tidak mau pergi. Bayangan-bayangan gerakan tangannya
yang luwes serta hisapan kenikmatan yang kurasakan waktu itu tidak bisa
dilupakan begitu saja dari benakku, Sialan! bikin konak aja luh gerutuku. Aku
pun hanya gelisah dan tidak bisa tidur, karena kemaluanku tegang terus.
Aku pun berusaha melupakannya dengan memeluk guling dan berusaha
untuk tidur, tetapi hangat liang kemaluannya mencengkeram kuat pusakaku masih
saja menghantui pikiranku. Ahhhhaku nggak tahan nih segera kucopot celana dan
CD-ku, kuambil baby oil di meja, aku pun onani ria dengan nikmatnya, ahhh
kugerakkan tanganku seolah menirukan gerakan tangan gadis itu sambil membayangkan
adegan demi adegan kemarin malam itu. Huff nafasku semakin memburu, gerakan
tanganku semakin cepat dibuatnya. Kurang lebih 5 menit kemudian Crott!
tumpahlah cairan maniku membasahi perut dan sprei sekitarku. Aku pun langsung
tidur, Zzz..
Paginya
pukul 07:00 kakak perempuanku masuk ke kamar untuk membangunkanku. Karena
kamarku tidak dikunci, betapa terbelalaknya dia ketika melihat aku tanpa celana
tidur terlentang dan melihat batanganku sudah berdiri dan di perutku terdapat
bekas mani yang mengering.
Andraaa apa-apaan kau ini ha! hardiknya, aku terkejut dan
langsung mengambil selimut untuk menutupi batangan kerasku yang menjulang.
Eh Kakak.. emm kataku gugup.
Kamu ngapain ha? sudah besar nggak tau malu huh..!
Eh Kakak.. emm kataku gugup.
Kamu ngapain ha? sudah besar nggak tau malu huh..!
Au cuek saja, malah aku langsung melepas selimut dan meraih
celanaku sehingga kemaluanku yang tegang tampak lagi oleh kakakku.
Iiihhh nggak tau malu, barang gituan dipamerin, ia bergidik.
Biar aja yang penting nikmat, jawabku enteng, kakak perempuanku yang satu ini memang blak-blakan juga sih. Ia menatapnya dengan santai, kemudian matanya tertuju pada baby oil yang tergeletak di kasurku.
Biar aja yang penting nikmat, jawabku enteng, kakak perempuanku yang satu ini memang blak-blakan juga sih. Ia menatapnya dengan santai, kemudian matanya tertuju pada baby oil yang tergeletak di kasurku.
Sialan
kamu memakai baby oil-ku yah? Dasarrr!
Ia ngomel-ngomel dan berlalu, aku pun hanya tertawa cekikikan.
Brak! terdengar suara pintu dibanting olehnya, Dasar perempuan! nggak boleh
liat cowok seneng, gerutuku.
Aku pun dengan santainya keluar kamar dan sarapan sebelum mandi,
kulihat kakak perempuanku sedang lihat TV.
Eh Kak minta sampoonya dan sabunnya dong! pintaku.
Ogah ah entar kamu buat macam-macam, pokoknya nggak mau, jawabnya ketus.
Huhh.. weee! aku mencibir.
Ogah ah entar kamu buat macam-macam, pokoknya nggak mau, jawabnya ketus.
Huhh.. weee! aku mencibir.
Aku langsung saja mandi dan sarapan. Sekitar pukul 08:00
kustater Land Rover kesayanganku dan langsung kupacu ke tempat Ema, mungkin ia
sudah menungguku. Benar juga sampai di depan pagar rumahnya ia sudah menungguku
di depan teras rumahnya.
Haii kok agak terlambat sih Say? tanyanya.
Eh sori nih trouble dengan kakak perempuan, dalihku.
OK lah, mari kita berangkat!
Eh sori nih trouble dengan kakak perempuan, dalihku.
OK lah, mari kita berangkat!
Kami pun langsung tancap menuju tempat tujuan kami yaitu kolam
renang di kawasan Cipanas. Yah, maklum saja itu hari Rabu maka perjalanan kami
lancar karena tidak terjebak macet. Kurang lebih 2 jam perjalanan santai kami
sampai di tempat tersebut.
Eh.. yang sini sajalah, tempatnya enak loh, pintanya.
Baiklah Sayaang kataku.
Baiklah Sayaang kataku.
Kami
berdua langsung saja masuk.
Yang, aku ganti dulu yah kamu ikut nggak? ajaknya.
Yuk, sekalian saja aku juga mau ganti.
Yang, aku ganti dulu yah kamu ikut nggak? ajaknya.
Yuk, sekalian saja aku juga mau ganti.
Di kolam renang itu paling hanya terdapat segelintir orang yang
sedang berenang, karena tempat itu ramai biasanya pada hari Minggu.
Emmm kita ganti baju bersama saja yah? biar asyikk.. katanya.
Aku spontan menganggukkan kepalaku. Di dalam ruang ganti kami
pun segera meletakkan tas kami dan segera melepas baju, Yayangku ganti baju
terlebih dahulu. Ia mencopot dulu kaosnya, Ema memang penyuka kaos ketat dan
celana jins, melihatnya melepas kaosnya aku pun hanya terpaku tak berkedip.
Kenapa Sayang ayolah lepas bajumu, katanya sambil tersenyum.
Habbis
aku suka memandangmu waktu begitu sih, dan dia hanya tertawa kecil.
Aku pun segera mencopot t-shirtku dan celana panjangku dan cuma
CD yang kutinggalkan. Tanpa ragu-ragu aku pun memelorotkan CD-ku di depan
pacarku karena ingin ganti dengan celana renang, Wahhh Yayang ni.. katanya
sedikit terkejut. Rupanya ia agak kaget juga melihat batang kemaluanku yang
setengah ereksi.
Kok tegang sih Say? selidiknya manja.
Kok tegang sih Say? selidiknya manja.
Habis kamu montok sih.. jawabku seraya memakai celana renang
yang super ketat.
Wahhh hemmm, goda pacarku ketika melihat kemaluanku tampak menyembul besar di balik celana renang itu, dia itu memang asyik orangnya.
Nahh aku sudah beres, kataku setelah memakai celana itu.
Eh.. bantu aku dong! dia tampaknya kesulitan melepas branya.
Sini aku lepasin kataku.
Wahhh hemmm, goda pacarku ketika melihat kemaluanku tampak menyembul besar di balik celana renang itu, dia itu memang asyik orangnya.
Nahh aku sudah beres, kataku setelah memakai celana itu.
Eh.. bantu aku dong! dia tampaknya kesulitan melepas branya.
Sini aku lepasin kataku.
Kemudian kulepaskan branya. Astaga, sepasang daging montok dan
putih terlihat jelas, hemmm spontan saja batang kemaluanku tegang dibuatnya.
Ah sayang, dadamu indah sekali, kataku sambil berbisik di
belakang telinganya.
Langsung saja ia kupeluk dari belakang dan kuciumi telinganya.
Eeh.. kamu ingin ML di sini yah? jawabnya sambil memegang tengkukku.
Langsung saja ia kupeluk dari belakang dan kuciumi telinganya.
Eeh.. kamu ingin ML di sini yah? jawabnya sambil memegang tengkukku.
Aku tidak menjawab. Tanganku langsung bergerilya di kedua gunung
kembarnya, kuremas-remas dengan mesra dan kupelintir lembut putingnya yang
masih merah segar, Ah Sayang! desahnya pendek, batang kemaluanku yang sudah
tegak kugesek-gesekkan di pantatnya, wahhh.. nikmat sekali, dia masih memakai
celana sih.
Aduh keras sekali, Yayang ngaceng yah godanya.
Dah tau nanya.. hhh, kataku terengah.
Dah tau nanya.. hhh, kataku terengah.
Buah dadanya semakin keras saja, rupanya ia mulai terangsang
dengan remasanku dan ciumanku di telinganya.
Ehhhmm
uhhh, lenguhnya sambil memejamkan mata.
Melihat gelagat tersebut aku menurunkan tanganku ke ritsleting
celananya, kulepas kancingnya dan kupelorotkan ritsletingnya, ia agaknya masih
agak ragu juga, terbukti dengan memegang tanganku berupaya menahan gerakan
tanganku yang semakin nakal di daerah selangkanganya.
Tetapi dengan ciumanku yang membabi buta di daerah tengkuknya
dan remasanku yang semakin mesra, akhirnya tanganku dilepasnya, kelihatannya ia
sudah terangsang berat. Tanpa basa-basi tanganku langsung menelusup ke CD-nya.
Wahh terasa bulu-bulu halus menumbuhi sekitar liang kemaluannya.
Kuraba klitorisnya, Aghhh oouhh.. sayang kamu nakal deh, dengusnya sambil
mengerjap. Ia langsung membalikkan tubuhnya, memelukku erat dan meraih bibirku,
Cupppp wah ia lihai juga melakukan French Kiss. Dengan penuh nafsu ia melahap
bibirku. Cewekku yang satu ini memang binal seperti singa betina kalau sudah
terangsang berat.
Agak
lama kami ber-French Kiss ria, perlahan ia mulai menurunkan kepalanya dan ganti
memangsa leherku, Aahhh geli sayang, kataku. Rupanya debar jantungku yang
menggelegar tak dirasakan olehnya. ia langsung mendorongku ke tembok, dan ia
pun menciumi dadaku yang bidang dan berbulu tipis itu. Wah dadamu seksi yah
katanya bernafsu.
Menjulurlah lidahnya menjilati dadaku Slurrppp jilatan yang
cepat dan teratur tersebut tak kuasa menahan adikku kecil yang agak menyembul
keluar di balik celana renangku. Jilatannya semakin lama semakin turun dan
akhirnya sampai ke pusarku. Tangan pacarku kemudian merabai batang kemaluanku
yang sudah keras sekali. Aku pun sangat bernafsu sekali karena mengingatkanku
pada gadis panti pijat yang merabai lembut kemaluanku. Ahhh.. Sayang desahku
tertahan. Dengan cekatan ia memelorotkan celana renangku yang baru saja
kupakai, alhasil batanganku yang keras dan panjang pun mendongak gagah di depan
mukanya.
Ihh gila punyamu Sayang katanya.
Ema hisap dong Sayang! pintaku.
Ema hisap dong Sayang! pintaku.
Ia agak ragu melakukan itu, maklum ia masih virgin sih. Ia belum
menuruti permintaanku, ia hanya mengocok pelan namun gerakan kocokannya pun
masih kaku, sangat berbeda dengan gadis pemijat tempo hari.
Ssshhh uahhh aku pun mendesah panjang menahan kenikmatanku.
Sss sayang hisap dong!
Sss sayang hisap dong!
Aku pun menarik kepalanya dan mendekatkan bibirnya yang mungil
ke kepala kemaluanku, sekali lagi ia agak ragu membuka mulut.
Aah nggak mau Say, mana muat di mulutku jawabnya ragu.
Egh tenang saja sayang, pelan-pelan lah,
Egh tenang saja sayang, pelan-pelan lah,
Dia agaknya memahami gejolakku yang tak tertahan. Akhirnya ia
memegang batanganku dan menjulurkan lidahnya yang mungil menjilati kepala
kemaluanku.
Slurpp slurpp sejuk rasanya.
Mmhhh ahh, nah begitu Sayang ayo teruss ahh ssshh, buka mulutmu sayang.
Mmhhh ahh, nah begitu Sayang ayo teruss ahh ssshh, buka mulutmu sayang.
Ia masih saja menjilati kepala dan leher kemaluanku yang
mengacung menantang langit, lama-lama ia pandai juga menyenangkan lelaki,
jilatannya semakin berani dan menjalar ke kantong semarku. Ih bau nih sayang..
tadi nggak mandi ya? katanya menggoda ketika menjilati buah zakarku yang
ditumbuhi bulu-bulu halus, aku memang merawat khusus adikku yang satu ini.
Ihh.. nggak lah sayang, kan yang penting nikmat, kataku tertahan. Mulut mungil
Ema perlahan membuka, aku pun membimbing batang kemluanku masuk ke mulutnya.
Mmhh.. eghh terdengar suara itu dari mulut Ema ketika batangku masuk, tampaknya
ia menikmatinya. Ia pun mulai menghisapnya dengan bernafsu.
Slerpp.. cep..
Ahhh
mmmm.. oohhh desahku penuh kenikmatan.
Mmmhh sayang, nikmatttt sekali gumamku tidak jelas.
Mmmhh sayang, nikmatttt sekali gumamku tidak jelas.
Setelah agak lama, aku pun menarik kemaluanku dari mulut Ema.
Segera kubopong tubuhnya ke bangku panjang di dalam ruang ganti. Kurebahkan
badannya yang lencir dan montok di sana, dengan keadaan pusakaku yang masih
mengacung, kupelorotkan celana jins Ema dengan penuh nafsu, Syuutt dan tak lupa
CD-nya. Ia pun tampaknya pasrah dan menikmatinya karena tangannya merabai
sendiri puting susunya.
Kemudian
tampaklah lubang kemaluannya yang merah dan basah, aku pun segera mendekatkan
kepalaku dan Slurp, lidahku kujulurkan ke klitorisnya.
Hemmm slurp
Aachhh uhhh! desahnya panjang menahan kenikmatan yang dirasakan tarian lidahku di kemaluannya yang sangat lincah, makanya Ema mati keenakan dibuatnya.
Sssh sshhss desisnya bagaikan ular kobra.
Andraaa aku nggak tahan lagiii ia menggeliat tak karuan.
Akuuu nyampai nihhh
Aachhh uhhh! desahnya panjang menahan kenikmatan yang dirasakan tarian lidahku di kemaluannya yang sangat lincah, makanya Ema mati keenakan dibuatnya.
Sssh sshhss desisnya bagaikan ular kobra.
Andraaa aku nggak tahan lagiii ia menggeliat tak karuan.
Akuuu nyampai nihhh
Jilatanku
semakin kupercepat dan kutambah ciuman mesra ke bibir kemaluannya yang harum,
Cup cupp, kelihatannya ia hampir mencapai puncak karena kemaluannya memerah dan
banjir.
Sshh aahh oohhh Yaangg aku keluarrr erangnya menahan kenikmatan
yang luar biasa.
Benar juga cairan kemaluannya membanjir menebar bau yang khas.
Hemm enak, aku masih saja menjilatinya dengan penuh nafsu.
Aduhhh hhh Sayang, aku udah nihh katanya lemas.
Ma, aku masih konak nih kataku meminta.
Ma, aku masih konak nih kataku meminta.
Langsung saja tanganku ditariknya dan mendudukkanku di atas
perutnya, batang kemaluanku yang masih tegang menantang belum mendapat
jatahnya. Langsung saja Ema mengambil lotion Tabir Surya dan mengolesinya ke
batang kemaluanku dan ke dadanya yang montok, dan ia segera mengapitkan kedua
gunung geulis-nya agar merapat. Ia mengambil lagi lotion itu, dan mengusapkan
ke kemaluanku, Ahhhh aku pun hanya merem-melek. Kemudian ia menarik batang
kemaluanku di antara jepitan gunung kembarnya. Wahh nikmat juga rasanya, aku
pun memaju-mundurkan pantatku layaknya orang yang sedang bersetubuh.
Bagaimana
rasanya sayang tanyanya manja dan memandangku sinis.
Aahhh mmmm ssss nikmat sayang ia pun tertawa kecil.
Ia merapatkan lagi gunungnya sehingga rasanya semakin nikmat saja.
Uuahhh nikkmattt sayangg! erangku.
Aahhh mmmm ssss nikmat sayang ia pun tertawa kecil.
Ia merapatkan lagi gunungnya sehingga rasanya semakin nikmat saja.
Uuahhh nikkmattt sayangg! erangku.
Ia hanya tersenyum melihat mukaku yang merah dan terengah
menahan nikmat.
Rasain habis kamu nakal sih katanya.
Tapi lebih nikmat memekmu sayang.
Hush katanya.
Tapi lebih nikmat memekmu sayang.
Hush katanya.
Gerakanku
semakin cepat, aku ingin segera mencapai puncak yang nikmat.
Uuhhh uhhh mmm arghh erangku tertahan.
Tak lama aku merasa hampir keluar.
Sayy aku hampir nyampe nihh desahku.
Keluarin aja Ndra pasti nikmatt
Tak lama batang kemaluanku berdenyut dan
Crottt crutt
Uuahhh hemmm ssshh! nikmat sekali rasanya.
Spermaku memancar dengan deras dan banyak.
Ooohh gumamku.
Uuhhh uhhh mmm arghh erangku tertahan.
Tak lama aku merasa hampir keluar.
Sayy aku hampir nyampe nihh desahku.
Keluarin aja Ndra pasti nikmatt
Tak lama batang kemaluanku berdenyut dan
Crottt crutt
Uuahhh hemmm ssshh! nikmat sekali rasanya.
Spermaku memancar dengan deras dan banyak.
Ooohh gumamku.
Spermaku
memancar membasahi leher Ema yang jenjang dan mengena juga janggut dan bibirnya.
Ihhh baunya aneh ya..
Ihhh baunya aneh ya..
Ia mencoba membersihkan cairan kental itu dengan tangannya, aku
pun turun dari atas tubuhnya. Aahhh nikmat Sayang tapi dalam hatiku aku belum
puas jika belum menjebol liang kemaluan Ema. Ema pun segera membersihkan maniku
yang belepotan.
ihhh kok kayak gini sih? tanyanya penuh selidik.
Itu namanya cairan kenikmatan sayang jawabku enteng.
Ooo katanya pura-pura tahu.
Habis bercinta enaknya berenang yuk? ajaknya.
OK, kataku.
Itu namanya cairan kenikmatan sayang jawabku enteng.
Ooo katanya pura-pura tahu.
Habis bercinta enaknya berenang yuk? ajaknya.
OK, kataku.
Ema pun segera berpakaian renang dan aku juga. Setelah siap kami
pun keluar kamar, wah ternyata di luar sepi sudah tidak ada orang lagi, padahal
masih menunjukkan pukul 2:00 siang. Ternyata lama juga kami bercinta. Byurrr
kami berdua pun mencebur dan berenang, aku yang sudah terkuras kejantanannya
semenjak kemarin malam segera ketepi dan hanya melihat Ema berenang. Gerakan
renangnya yang bagai ikan duyung, dibalut baju renangnya yang seksi serta
kulitnya yang putih mulus, membangkitkan lagi gairahku. Terbesit di pikiranku
untuk bercinta di kolam renang, kebetulan tidak ada orang dan petugas jaganya
jauh.
Ema sini sayang! panggilku.
OK ada apa Ndra?
OK ada apa Ndra?
Ia berenang mendekat ke arahku, aku pun masuk ke air, aku
langsung memeluknya dan mencium bibirnya dengan ganas.
Kamu membuatku nggak tahan sayang kataku.
Untung saja kolam renangnya tidak dalam sehingga bisa enak kami
bercinta. Ughhh desahnya agak terkejut, ia pun membalas ciumanku. Aku tidak
melucuti pakaian renangnya, aku cuma menyibakkan sedikit cawat bawahnya
sehingga liang kemaluannya kelihatan. Uhhh, kelihatan menggairahkan sekali
kemaluannya di dalam air yang jernih itu. Dengan ganas aku menciumi bibirnya
yang basah serta meremas lembut dadanya yang terbalut baju renang yang tipis
itu. Ema kelihatan sangat cantik dan segar dengan badan dan rambut yang basah
terurai.
Ahhh sayang nanti kelihatan orang, katanya khawatir.
Tenang Sayang tak ada yang melihat kita begini kataku.
Baiklah Ndra kubuat kamu KO di kolam, tantangnya.
Tenang Sayang tak ada yang melihat kita begini kataku.
Baiklah Ndra kubuat kamu KO di kolam, tantangnya.
Ia langsung memelorotkan celana renangku, batang kemaluanku yang
sudah tegang pun menyembul dan kelihatan asyik di dalam air. Ema mengocok
kemaluanku di dalam air. Mmm geli dan sejuk rasanya. Tanpa menunggu lama lagi
aku ingin memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya.
Ema kumasukin yah?
Ema pun
tanpa ragu menganggukkan kepala tanda setuju.
Baik Sayang
Kudekap erat tubuhnya agar dekat, ternyata Ema sudah membimbing batang kemaluanku masuk ke lubang kemaluannya.
Argghh ia menyeringai ketika kepala kemaluanku menyentuh bibir kemaluannya.
Baik Sayang
Kudekap erat tubuhnya agar dekat, ternyata Ema sudah membimbing batang kemaluanku masuk ke lubang kemaluannya.
Argghh ia menyeringai ketika kepala kemaluanku menyentuh bibir kemaluannya.
Aku pun segera mengangkat Ema ke pinggir kolam dan kubaringkan
dia, kutekuk lututnya sehingga lubang kemaluannya kelihatan menganga.
Siap Sayang
Aku mulai memasukkan sedikit.
Uhhhh padahal baru kepalanya saja yang masuk.
Aahhh.. Sayang, punyamu terlalu besarr
Aku pun segera menekan lagi dan akhirnya Blesss seluruhnya bisa masuk.
Aku mulai memasukkan sedikit.
Uhhhh padahal baru kepalanya saja yang masuk.
Aahhh.. Sayang, punyamu terlalu besarr
Aku pun segera menekan lagi dan akhirnya Blesss seluruhnya bisa masuk.
Uhhh
ahhh mmmhhh, erangnya menahan gesekanku.
Sshhh ssss, enak kan Sayyy kataku terengah.
Huuff uhhh ayoo terus Ssayy ennnakk
Sshhh ssss, enak kan Sayyy kataku terengah.
Huuff uhhh ayoo terus Ssayy ennnakk
Terdengar bunyi yang tak asing lagi, Crep.. crepp sslepp asyik
kedengarannya, aku semakin giat memompanya. Kemudian aku ingin ganti posisi,
aku suruh Ema menungging.
Ayolah Sayang puaskan aku
Ia pun menungging dengan seksinya, terlihat lubang kemaluannya
merekah, menarik untuk ditusuk. Sleppp batang kemaluanku kumasukkan.
Ahhh.. ssss ahhh desahnya penuh kenikmatan.
Nafasnya semakin memburu.
Huff ehhh mmm aku terengah.
Kupercepat gerakanku, Slep slep.. slep.. slep
Ahhh Ssayangg bentar lagi aku nyampe nihh kataku terburu.
Aakuu jugaa
Nafasnya semakin memburu.
Huff ehhh mmm aku terengah.
Kupercepat gerakanku, Slep slep.. slep.. slep
Ahhh Ssayangg bentar lagi aku nyampe nihh kataku terburu.
Aakuu jugaa
Himpitan liang kemaluan Ema yang kencang dan basah membuat
maniku tak kuasa lagi untuk keluar, dan akhirnya Ema pun mencapai puncaknya.
Ooohhh akuu lagi Sayanggg
Cairan kemaluannya pun membanjir, hal ini semakin membuatku juga tidak tahan.
Aaahhh aku juga Sayangg! erangku penuh kenikmatan.
Cepat cabut keluarin di luarr! sergahnya.
Cairan kemaluannya pun membanjir, hal ini semakin membuatku juga tidak tahan.
Aaahhh aku juga Sayangg! erangku penuh kenikmatan.
Cepat cabut keluarin di luarr! sergahnya.
Dengan cepat segera kucabut kemaluanku, Ema pun tanggap ia pun
memegangnya dan mengocoknya dengan cepat.
Aauuhhh! nikmattt!
Crut spermaku pun keluar.
Eerghhh ahh tapi sedikit, maklum terforsir.
Aahh kok sedikit Sayanggg katanya meledek.
Eemmhh ah habis nih cairanku
Aku pun lemah tak berdaya dan ia pun berbaring di pangkuanku. Aku mengelus rambutnya yang basah, kukecup keningnya, Cup! I love you Sayang
Crut spermaku pun keluar.
Eerghhh ahh tapi sedikit, maklum terforsir.
Aahh kok sedikit Sayanggg katanya meledek.
Eemmhh ah habis nih cairanku
Aku pun lemah tak berdaya dan ia pun berbaring di pangkuanku. Aku mengelus rambutnya yang basah, kukecup keningnya, Cup! I love you Sayang
Sejak itulah kami sering melakukannya, baik di mobil maupun pada
di sebuah gubuk di hutan kala kami berburu bersama. Dalam hatiku aku berkata,
gadis pemijatlah yang membuatku jadi begini, membuatku menjadi begini,
membuatku menjadi bercinta. Yah!




Post a Comment